Thursday 15 June 2017

Kurma

Ditulis oleh : PROF. SUMANTO AL QURTUBY

Anda tahu kurma? Ya jelas tahu dong, masak nggak sih? Anda pernah makan kurma? Pasti sudah ya, masak belum sih? Tahukah Anda kalau kurma itu bukan hanya ada di Saudi dan memang asal-usulnya bukan dari kawasan yang sekarang bernama Saudi? Kalau pertanyaan yang terakhir ini, saya agak ragu kalau Anda sudah tahu atau belum. Tapi karena ini bulan puasa, saya berprasangka baik aja deh kepada kalian he he.
Kurma (Inggris: date, Arab: tamr) asal-usulnya dari Mesopotamia (kini Irak) dan Lembah Indus. Dari kawasan ini kemudian tersebar ke berbagai wilayah Timur Tengah. Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa kurma telah ada sejak beribu-ribu tahun Sebelum Masehi di zaman kuno peradaban Mesopotamia maupun prasejarah Mesir. Bukan hanya menjadi makanan pokok masyarakat Timur Tengah, kurma juga diolah menjadi anggur. Selain Timur Tengah, kurma juga ditemukan di kawasan Mehrgerh di Pakistan dan area Lembah Indus lain.
Dari Timur Tengah, kemudian kurma diperkenalkan oleh para pengelana, pedagang, dan masyarakat nomad ke berbagai kawasan di dunia termasuk Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Amerika Latin.
Kini, Kurma telah menyebar hampir merata di kawasan Arab dan Timur Tengah: Saudi, Irak, Iran, Aljazair, Libya, Mesir, Sudan, Maroko, Emirates, Tunisia, Oman, Israel, Yordania, Yaman, Turki, dslb. Masing-masing negara membanggakan jenis kurma di negaranya sebagai yang paling enak, paling lezat, dan paling aduhai.
Orang Aljazair misalnya membanggakan kurma iteema, orang Tunisia bilang kurma kenta yang paling yahud, warga Arab Emirates bilang kurma lulu atau khenaizi yang paling lezat, kata orang Libya kurma abil yang paling oke, sementara orang Sudan menyebut kurma barakawi yang paling oye. Jika orang Oman bilang kurma fard yang paling hebring, warga Maroko bilang kurma majdul yang paling uueenaakk.
Bukan hanya antar-negara saja, antar-daerah di sebuah negara juga saling berlomba adu-keenakan. Di Saudi, ada banyak sekali jenis kurma: sukkari, rotab, ajwah, khunaizi, khalasah, dlsb, yang masing-masing menjadi kebanggaan daerah penghasil kurma itu. Orang Qassim menyebut sukkari yang paling oke, sementara orang Madinah menyebut kurma ajwah yang paling top. Nah, kurma ajwah inilah yang disebut dalam hadis Nabi Muhammad.
Negara produser kurma terbesar adalah Mesir, kemudian disusul Iran, lalu Saudi, Irak, Pakistan, Uni Emirat Arab, Aljazair, Sudan, Oman, dlsb. Jadi, meskipun bukan Saudi sebagai produser kurma terbesar, banyak orang masih menganggap bahwa Saudi-lah sebagai "pusat kurma" di dunia ini.
Kemarin, saat saya hendak berbuka di sebuah warung di Singapura, terjadilah dialog singkat antara penjual (P) dan saya (S).
P: "Sudah buka puasa, kah?"
S: "Ini saya mau buka puasa, Pak", jawabku. Mungkin karena melihat tampangku yang Melayu jadi asumsinya Muslim dan kalau Muslim ya berarti puasa he he.
P: Kalau begitu, silakan makan kurma ini dulu Pak. Ini kurma asli dari Arab Pak. Sunah rasul kalau makan tuh kurma.
S: Arab mana Pak?
P: Ya Arab Saudi. Mana Lagi? Kurma kan hanya ada di Makah dan Madinah sebagai warisan dari Nabi Muhammad untuk umat Islam.
S: Oo begitu ya Pak. Terima kasih Pak atas penjelasannya. Saya mau makan dulu ya Pak. Nyem nyem nyem...

No comments:

Post a Comment

Perang Melawan ISIS dan Terorisme

Penulis : PROF. SUMANTO AL QURTUBY Sumber :  http://news.liputan6.com/read/3004571/perang-melawan-isis-dan-terorisme?source=search Liput...